Sabtu, 25 Februari 2017

cerpen inikah akhirnya? karya Egi Purnama



INIKAH AKHIRNYA?

Kita lebih baik berteman!

Mengejutkan apakah ini jawaban dari semua setelah segalanya dilalui bersama

Mengapa kau berkata demikian, Mel?
Karena ini jalan terbaik yang harus kita lakukan. Aku gak mau Kamu tersakiti dengan banyaknya orang diluar sana yang menjatukan-Mu. Aku gak tega, Kamu terlalu baik, Akupun tak pantas untukmu, Ki! Ucap Mely dengan lesu.
Dimanapun, meski harus berlari keliling dunia gak aka nada orang baik dikhianati, disakiti, keputusan terbaik berakhir dengan kepedihan.
Meskipun Kita tetap dilanjutkan Ki…….
Sudahlah, tak perlu kau sanjung Bahasa itu Mel. Aku bisa menebak dan Akupun tahu alasannya ada lelalki lain. Jujur saja Mel, tak perlu Kau sembunyikan!
Ia Ki. Aku memang lagi dekat sama cowok lain. Tapi hati Aku sakit ketika mendengar Kamu mendekati wanita lain. Jawab Mely dengan tatapan kosong.
Sadarkah Kau Mel? Kau bilang sakit? Aku yang lebih sakit bagaikan terkena serangan rasengan dari Naruto, yang membuat Aku tak habis piker, Aku ini nkekasihmu tapi mengapa lebih memilih pria yang sedang mendekati-Mu, dan mahluk halus apalagi yang menghasut Kamu untuk jauhin Aku?
Jika kamu marah, benci sama Aku silakan Ki, Aku terima. Satu hal yang harus kamu tahu, “Aku Sayang Kamu, Zaki”. Seru Mely dengan sedu-sedan.
Aku ga begitu bodoh Mel, mana ada orang saying tapi meninggalkan, dan Kamu ternyata bermain drama. Ingat, pertama kali Aku mengatakan cinta bagaimana riuhnya suasana dipagi itu. Akupun baru pertama kali melakukan hal diluar batas kemampuan-Ku.
Aku, maafkan Aku, Ki….
Sudahlah, kerdil alasanmu itu! Buang jauh ucapanmu, simpan air mata buaya-Mu itu! Jika memang menurutt-Mu itu baik dan bisa membuat-Mu bahagia, Aku terima dengan lapang dada, dan terimakasih untuk beberapa hari ini!
Zaki…….. mely memanggil

****
Tak pernah terduga jika akan berakhir seperti ini. Apakah memang di dunia ini tidak ada yang namanya keadilan, cinta, kasih saying ataupun kebahagiaan yang ada hanya kebencian dan rasa sakit. Menyesal tiada berguna. Bangkitpun terasa susah, apa yang harus dilakukan?
Terdengar suara bel pulang sekolah, tak peduli, tak akan menggubris. Meskipun berada dalam keramaian terasa sunyi. Seseorang yang telah diyakini begitu berarti malah berlalu seenaknya.

Zak ngapain diam disini? Ayo pulang!
Nanti aja, Don!
Kenapa? Galau karena Mely?
Ia, Dia minta putus!
Ko bisa? Bukannya tadi pagi kalian baik-baik?
Memang, Mely memutuskan tadi siang jam 1 di depan Perpustakaan, tengah hari disaat Matahari tersenyum lebar, rumus matematika berbaur. Tutur Zaki dengan tanpa semangat.
Sudahlah, Kita pulang! Tidak baik berlarut seperti ini.
Tapi Don, Mely itu begitu berarti. Sulit untuk dilupakan. Bahkan, setiap detik bayangan wajahnya dating menghampiri.
Yasudah kalian bicarakan lagi nanti, mungkin nanti hati Mely sadar mana yang baik.

Berjalan seperti ini membuat hati, jiwa, raga bertambah goyah. Tengah hari tanpa ceria, hati diselimuti perasaan yang tidak karuan, Mengapa selalu begini?

Berhenti Don! Lihat bukankah itu Mely dengan Fatir. Sudahlah taka da gunanya, mungkin memang ini akhirnya.

THE END

Jumat, 24 Februari 2017

Puisi : Siapakah? (karya: Egi Purnama)

Siapakah?


Hamparan pasir laut putih
Setitik cahaya di langit
Biasan pelangi di sore hari
Saat-saat bahagia

Termenung di atas air
Hujan turun di bawah terik

Kaki terhempas
Jiwa tertindas
Siapakah sebenarnya?

Beranikah diri mewujudkan
Cinta butakan segala
Cinta bahagiakan haru
Cinta sedihkan canda

Salahkah menjadi nyata
Bunga tertiup angin
Gadis selalu tersenyum
Perasaan akan terembunyi

Rabu, 22 Februari 2017

cerpen Milenia Zain karya Egi Purnama

MILENIA ZAIN (cerpen - karya : Egi Purnama)




Angin apakah yang baru saja melewati? Percuma memikirkan jawabannya. karena angin sama halnya dengan cinta, tak mampu dilihat, tak jelas bentuknya hanya dapat dirasa, meskipun dapat dirasa terkadang perasaaan bisa dimanipulasi. Mungkinkah gurauan ini yang selalu dirasakan orang lain.
Mental berteguh tuk mengungkapkan tabir jiwa, hanya bisa bermimpi yang tak kunjung jua, siapakah Dia yang selama ini berada di angan? Jika dipikr telah lama wanita ini hadir dalam benak ini.
Bolehkah bertanya?
Silakan mau tanya apa?
Siapakah wanita dengan ciri-ciri cantik, manis, tinggi semampai yang berada dikelasmu sering melihat mengendarai sepeda motor berwarna merah hitam?
Itu namanya Milenia zain! Kenapa?
Tidak apa-apa hanya ingin tahu, terimakasih!
Nama yang begitu unik, bagaimana untuk menyapanya? seketika berjumpapun terlihat aura yang acuh, tak memperdulikan lingkungan sekitar, selalu saja bermimpi dan bermimpi, haruskah mengorbankan diri?
Apakah ini yang dinamakan psikopat, seiko? Waktu terus berlalu tanpa teraa terus mencari milenia zain di media sosial namun tak menemukannya! Mata tertuju, seolah-olah batin memaksa melihat jelas foto wanita idaman. Gembira bercampur haru, usaha berhasil namu mental kembali menurun ketika melihat chat-pun tidak ada yang dibalasnya.
Seketik hadir isyarat tuk mundur janganlah menghampiri, namun hati tak kuasa ketika hadir kembali senyum manis dalam benak.
Sabtu pagi yang cerah, apakah tadi malam tidak turun hujan? Terlihat dari jauh langkah kaki yang begitu anggun diselimuti senyum masi sang pujaan hati, paksakan tuk berani!
Milenia?
Ia, siapa dan ada apa?
Melayang ataukah tenggelam? sepatah kata terlontar dalam bentuk pertanyaan sederhana namun seperti tak memiliki nyawa, sekujur tubuh dingin, apakah ada malaikat menjemput?
kenalin Reza! Bolehkah bertanya? tuturku dengan bingung.
Ia boleh! jawaban begitu meyakinkan menaikan level percaya diri dan keberanian
Mengapa pesan Ku di facebook tidak dibalas? jangan jawab sekarang lain kali saja!
Salahkah apa yang telah dikatakan seperti mimpi, sulit tuk diingat, seperti apa realita hidup ini? Tapi memang ini faktanya. Berhasil sudah mendekatinya meskipun hanya lima detik. hancurkan prinsip atau kata mutiara "kita baru kenal".
********
Bolehkah Aku jujur padamu, Milenia?
Kenapa harus bertanya terlebih dahulu, bicara saja!
Aku telah lama mengenalmu, namun ku hanya bisa memandangmu dari jauh. Terasa sakit jika harus selalu seperti ini. Aku tahu, ini terdengar aneh dan tak wajar bagimu, tapi aku memang menyukaimu, Milenia! gemetar mengatakan ini semua
Maksud kamu perasaan dari hati, apakah cinta?
Terdengarnmya itu hanya pertanyaan sederhana yang dilontarkan wanita, namun layaknya cercahan 27 pertanyaan dari 18 polisi
Ia, Aku cinta, setahun lebih bagiku tuk mengatakan ini semua kepadamu
Satu tahun? Tidak salah? Kita baru kenal bebrapa hari yang lalu! Ucap milenia dengan heran.
memang kita baru beberapa hari berjumpa, namun aku telah lama kenal Kamu.
Aku hargai kejujuran dan keberanianmu, Akupun tahu besok hari ulang tahunmu. jadikan itu kenangan yang tak terlupa. aku ada satu permintaan!
Apakah itu Milenia?
Beranikah kamu mengungkapkan ini semua diantara semua orang?
Aku tersentak! Granat, ranjaukah yang ada dibawah kaki ini?
*******
Selamat pagi anak-anak! Ibu minta waktunya sekiat 5 menit, ada pengumuman dari seseorang, silakan masuk!
Seperti berjalan di Arena Pacuan Kuda, kaki serasa tidak menapaki bumi, keringat dingin, puluhana tatapan mata begitu tajam layaknya hendak membunuh.
Selamat pagi semua, sebelumnya perkenalkan nama saya Reza, ini bukan pengumuman tapi isyarat yang akan disampaikan kepada seorang wanita yang telah lama hadir dibenak ini, jujur Aku sayang Kamu, I love you Milenia Zain!
Tepuk tangan, sorak sorai lebih kerasa dari pada suara ledakan bom nuklir terdengar jelas kegaduhan, kalimat "Terima terima" yang dilontarkan banyak orang.
Ayo Milenia maju kedepan! Ibu juga baru kali ini melihat kejadian seperti ini.
Milenia, aku tahu gunung tidak dapat diraih, bintak tak akan bisa pula disentuh. aku tidak sempurna dan Akutidak menginginkan itu semua, hanya satu pintaku, kejujuran!
Aku terima cinta Kamu, Reza!
tercapai sudah segala mimpi ini, semoga baik kedepannya
THE END