Minggu, 24 Desember 2017

Lirik Lagu Mars Porma


"MARS PORMA"

intro: G         C

*chorus

C                G
Ayo kawan mari kita semua

F                        C
Tuangkan bakat kita dibidang olahraga
C                    F
Disinilah tempatnya di UKM PORMA

C              G         C
UKM tercinta milik kita semua

(kembali ke chorus)

*interludge

G           C
Tunjukan potensimu

G           C
Raihlah prestasimu

F
Rapatkan barisan


C
Hadapi tantangan

G                      C
Bersama kita maju menuju kemenangan

F
Rapatkan barisan

C
Demi persatuan

G                       C
Bersama kita maju menuju kemenangan

(kembali ke interludge)


Kamis, 17 Agustus 2017

Puisi - Bunga Surga (karya Egi Purnama)


Bunga Surga
(karya : Egi Purnama)

Terik cerah surya terpampang
Dihiasi senyum begitu manis
Canda, tawa nan riang
Terpancar aura sang gadis

Di upuk timur dikagumi
Relaksasi nyaman didekat

Hari terus berlalu
Sepanjang waktu terkenang
Senyum semanis madu
Tak berharap lalu

Kaulah bunga surge
Terhias jiwa raga
Burung merpati kian terjaga
Tiada hari tapaki canda

Terbangun dalam mimpi
Salhkah jika berharap
Terpukau selalu dihati
Cinta telah hinggap

Akankah selalu terulang
Takkan pernah air mata terurai
Diri t’lah dijajah cinta
Api berkobar tanpa bara

Dari barat terbawa doa
Setipa saat terbayang
Satu cinta
Terhingga bunga surga

Rabu, 08 Maret 2017

makalah sejarah perkembangan psikolinguistik

Sejarah perkembangan psikolinguistik
MAKALAH
Ditulis untuk memenuhi tugas matakuliah
PSIKOLINGUISTIK


Disusun oleh :
Nama : Egi Purnama
NIM : D 08130021
    


DIKSATRASIADA
FAKULTAS KEGURUAN DAL ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN 2017


 KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah Perkembangan Pikolinguistik” untuk tugas matakuliah “Psikolinguistik” tepat pada waktunya.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata Penulis sampaikan terimakasih semoga Allah swt. Senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.


Pandeglang, Maret 2017


Penyusun










DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................  1
1.2  Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 1
1.3  Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
1.4  Metode Penulisan............................................................................................................. 1
1.5  Sistematika Penulisan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Psikolinguistik dalam linguistik....................................................................................... 3 
2.2 Linguistik dalam psikologi................................................................................................ 4 
2.3 Kerjasama psikologi dalam linguistik................................................................................ 5
2.4 Psikolingustik dalam diiplin mandiri ................................................................................ 5 
2.3 Tiga generasi dalam psikolinguistik.................................................................................... 6


BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 8
3.2 Penutup......................................................................................................................... 8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Meskipun nama/istilah psikolinguistik baru muncul tahun 1954 dalam buku Thomas A. Sebeok dan Charles E. Osgood yang berjudul Psychholiungstics : A Survey of Theory and Research Problems, namun sebenarnya sejak zaman panini, ahli tata bahasa dari India, dan Sokrates ahli filsafat dari Yunani, pengkajian bahasa dan berbahasa telah dilakukan oleh orang. Pada abada yang silam terdapat dua aliran filsafat yang aling bertentangan dan sangat mempengaruhi perkembangan linguistik dan psikologi.
Pada awal mulanya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi, dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam lingusitik dan pakar psikologi, dan kemudian munculah pakar-pakar psikolinguitik sebagai diiplin mandiri.
1.2 Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan psikolinguistik
1.3.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapatdi dalam makalah ini yaitu:
1.      Bagaimana sejarah perkembangan psikolinguistik?
1.4. Metode Penulisan
Pencarian dan pengamatan yang diambil dari berbagai sumber ilmu pengetahuan, diantaranya : buku
1.5. Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada awal bagian awal yaitu bagian cover, kata pengantar dan daftar isi. Kemudian pada bagian utama penulis membagi tiga bab yaitu bab pertama merupakan pendahuluan yang teridir dari :
1.     Latar belakang
2.     Tujuan Penulisan
3.     Rumusan Masalah
4.     Metode penulisan
5.     Sistematika penulisan
Bab kedua berisi uraian, Bab ketiga merupakan kesimpulan dan saran.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Psikologi dalam Linguistik
Dalam sejarah kajian linguistik ada sejumlah pakar linguistik yang menaruh perhatian besar pada psikologi. Von Humboldt (1767-1835), telah mencoba mengkaji hubungan antara bahasa (linguistik) dengan pemikiran manusia (psikologi). Caranya, dengan membandingkan tata bahasa dari bahasa-bahasa yang berlainan dengan tabiat-tabiat bangsa-bangsa penutur bahasa itu. Tampaknya, Von Humboldt sangat dipengaruhi oleh aliran rasionalisme. Dia menganggap bahasa bukanlah bahasa bukanlah sesuatu yang sudah siap untuk dipotong-potong dan diklasifikasikan eperti aliran empirisme. Menurut Von Humboldt bahasa itu merupakan suatu kegiatan yang memiliki prinsip-prinsip sendiri.
Ferdinand de Saussure (1858-1913). Beliau memperkenalkan tiga istilah tentang bahasa yaitu language (bahasa yang pada umumnya bersifat abstrak) langue (bahasa tertentu yangbbersifat abstrak) dan parole (bahasa sebagai tuturan yang bersifat konkret). Dia menegaskan objek kajian linguistik adalah langue, sedangkan objek kajian psikologi adalah parole. Hal ini dikatakannya karena dia beranggapan segala sesuatu yang ada dalam bahasa itu pada dasarnya bersifat psikologis.
Edward sapir (1884-1939). Menurut Sapir, psikologi dapat memberikan dasar ilmiah yang kuat dalam pengkajian bahasa. Beliau juga mengkaji hubunganb bahasa (linguistik) dengan pemikiran (psikologi). Dari kajian itu beliau berkesimpulan bahwa bahasa, terutama stukturnya, merupakan unsur yang menentukan struktur pemikiran manusia.
Leonard Bloomfield (1887-1949), dalam usahanya menganalisis bahasa telah dipengaruhi oleh dua aliran psikologi yang saling bertentangan, yaitu mentalisme dan behaviorisme. Disini beliau berpendapat bahwa berbahasa dimulai dari melahirkan pengalaman yang luar biasa, terutama sebagai penjelmaan dari adanya tekanan emosi yang sangat kuat.
Otto Jespersen tlah menganalisis bahasa menurutt psikologi mentalistik yang juga sedikit berbau behaviorisme, bahasa bukanlah uatu wujud dalam pengertian suatu benda, melainkan uatu fungsi manusia sebagai lambang-lambang di dalam otak yang melambangkan pemikiran atau yang membangkitkan pikiran.

2.2 Lingusitik dalam Psikologi
Dalam sejarah perkembangan psikologi ada sejumlah pakar yang menaruh perhatian pada linguistik. John Dewey (1859-1952), beliau telah mengkaji bahasa dan perkembangannya dengan cara menafsirkan analisis linguistik bahasa kanak-kanak berdasarkan prinip-prinsip psikologi. Jadi dengan pengkajian kelas kata berdasarakan pemahaman kanak-kanak kita akan dapat menentukan kecenderungan akal (mental) kanak-kanak yang dihubungkan dengan perbedaan linguistik.
Karl Buchler, beliau menyatakan bahasa manusia itu mempunyai tiga fungsi, yang disebut Kungabe adalah tindakan komunikatif yang diwujudkan dalam bentuk verbal. Appel adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain. Sedangkan Darstellung penggambaran pokok masalah yang dikomunikasikan. Disini bahasa dipandang sebagai simbol atau lambang. Dalam penggunaan bahasa salah satu dari ketiga fungsi itu mungkin lebih domina namun, dartellung merupakan fungsi yang paling umum.
Wundt (1832-1920). Orang pertama yang mengembangkan secara sistematis toeri mentalistik bahasa. Beliau menyatakan bahwa bahasa adalah alat untuk melahirkan pikiran. Wundt berpendapat bahwa pada mulanya bahasa lahir dalam bentuk gerak-gerik yang dipakai untuk melahirkan peraaan-perasaan yang sangat kuat secara tidak sadar. Lalu terjadilah pertukaran antara komponen-komponen perasaan ini dengan komponen-komponen akal mentalisme.
Watson (1878-1958), menempatkan perilaku atau kegiatan berbahasa sama dengan perilaku atau kegiatan lainnya. Pada mulanya Watson hanya menghubungkan perlikau berbahasa yang implisit, yakni terjadi didalam pikiran, dengan yang eksplisit, yakni yang berupa tuturan.
Weiss, mengakui adanya aspek mental dalam bahasa. Namun, karena wujudnya tidak memiliki kekuatan fisik, maka wujudnya itu sukar dikaji atau ditunjukan. Weiss juga telah mengemukakan sejumlah masalah yang harus dipecahkan oleh linguistik dan psikologi yang dilihat dari sudut behaviorisme, yaitu sebagai berikut
1)      Bahasa merupakan suatu kumpulan respons yang jumlahnya tidak terbatas terhadap suatu stimulus
2)      Pada dasarnya perilaku bahasa menyatukan anggota suatu masyarakat ke dalam organisasi gerak saraf
3)      Perilaku bahasa adalah sebuah alat untuk mengubah dan meragam-ragamkan kegiatan seorang sebagai hasil warisan dan hasil perolehan
4)      Bahasa dapat merupakan stimulus terhadap suatu respons atau sebaliknya
5)      Respons bahasa sebagai stimulus pengganti untuk benda dan keadaan yang sebenarnya

2.3 Kerja Sama Psikologi dan Linguistik
Kerja sama secara langsung diantar disiplin lingusitik dan psikologi sebenarnya sudah dimulai sejak 1860, yaitu oleh Heyman Steinthal, seorang ahli psikologi yang beralih menjadi ahli lingustik, dan Moritz Lazarus eorang ahli linguitik yang beralih menjadi ahli psikologi. Menurut Steinhal, sebuah ilmu psikologi tidak mungkin dapat hidup tanpa sebuah ilmu bahasa. Juga dikatakannya bahwa satu-satunya jalan untuk masuk kedalam akal manusia adalah melalui hukum-hukum asal bahasa dan bukan melalui pancaindra manusia. Dasar-dasar psikolinguistik menurut beberapa pakar di dalam buku yang disunting oleh Osgood dan Sebeok adalah sebagai berikut :
1)      Psikolinguistik adalah suatu teori linguistik berdasarkan bahasa yang di anggap sebagai sebuah sistem elemen yang berhubungan erat.
2)      Psikolinguistik adalah satu teori pembelajaran (menurut teori behaviorisme( berdasarkan bahasa yang di anggap sebagai satu sistem tabiat dan kemampuan yang menghubungkan isyarat dengan perilaku.
3)      Psikolinguistik adalah satu teori informasi yang menganggap bahasa sebagai sebuah alat untuk menyampaikan suatu benda.
2.4 Psikolinguistik sebagai Disiplin Mandiri
            Dalam teorinya, Leshley menyatakan bahwa lahirnya suatu ucapan bukanlah merupakan pertalian serentetan respons yang datangnya dari luar, melainkan merupakan suatu kejadian akal yang serentak dan struktur sintaksis ucapan itu hanyalah secara tidak langsung dihubungkan dengan bentuk urutannya.
            Miller mencoba memperkenalkan teori linguistik baru yang dirumuskan oleh Chomsky yaitu teori generatif transformai kepada para pakar psikologi yang belum menyadari adanya perkembangan yang sangat pesat dalam studi bahasa yang telah dicapai oleh lingusitik untuk memupuk jalan kearah kerja sama selanjutnya.
            Pada awal perkembangannya, psikolinguistik sangat berbau neobehaviorisme terutama yang mencoba menerangkan bahasa menurut kerangka Stimulus-Respons yang tidak mentalis. Inilah tujuan utama psikolinguistik dewasa ini yang bersifat kognitif, yang mengikuti satu evaluasi dalam pengkajian bahasa.

2.5 Tiga Generasi dalam Psikolingusitik
a.       Psikolinguistik Generasi Pertama
Psikolinguistik generasi pertama adalah pikolinguistik dengan para pakar yang menulis artikel dalam kumpulan karangan. Sebeok sebagai dua tokoh linguistik generasi pertama titik pandangnya berkaitan dengan aliran behaviorisme (aliran perilaku) atau lebih tepat lagi dengan aliran neobehaviorisme. Namun, psikolinguistik memang dianalisis oleh Osgood dan Sebeok tetap bergayut dengan proses perilaku dari aliran behaviorisme.
L. Bloomfield yang menerima dan menerapkan terori-teroti perilaku dalam analisis bahasa. Teknik analisis bahasa dan pandangannya tentang hakikat bahasa sama dengan pandangan dan teori psikologi yang berlaku. Aliran behaviorsme dalam psikologi merupakan suatu aliran empiris, pandangan ini juga diterapkan dalam proses pemerolehan bahasa.
b.      Psikolinguistik Generasi Kedua
Untuk dapat memahami lebih baik psikolinguistik generasi kedua melalui pernyataan  G.S Miller dan Noam Chomky adalah sebagai berikut :
1)      Dalam komunikasi verbal, tidak semua ciri-cirin fisiknya jelas dan tidak semua ciri-ciri yang terang dalam ujaran mempunyai representai fisik.
2)      Makna sebuah tuturan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang ditujukannya. Makna adalah sesuatu yang sangat kompleks yang menyangkut anathubungan simbol-simbol atau lambang-lambang satu respons yang terpenggal-penggal terlalu menyederhanakan kekayaan makana atau makna secara keseluruhan
3)      Makna sebuah ujaran bukannalh makna dari kata-kata yang tersusun memahami makna sebuah ujaran berarti memahami apa yang ada dalam otak sipenutur.
4)      Struktur sintaksis sebuah kalimat terdiri dari satuan-satuan yang menentukan interaksi antar makna-makna kata yang terdapat dalam kalimat tersebut.
5)      Jumlah kalimat dan jumlah makna yang diejawantahkan dengan bahasa terbatas jumlahnya.
6)      Harus dibedakan antara penndeksripsian sebuah bahasa dan pendksripsian pemakai bahasa.
7)      Adanya komponen biologis yang bear untuk menentukan kemampuan berbahasa
c.       Psikolinguistik Generasi Ketiga
Psikolinguistik generasi kedua menyatakan bahwa analisis mereka bahasa telah melampaui batas kalimat. Namun, kenyataannya analisis mereka hanya sampai pada anlisis hubungan antara kalimat dan pada kalimat saja, belum sampai pada wacana. Beberapa konsep yang berhubungan dengan analisis topik-topik telah diintroduksikan, namun tetap tidak ada kelanjutannya.
Subsistem Linguistik
Tataran Rancangan Psikolinguistik
          Analisis wacana
    Ø  Rancangan wacana
    Ø  Rancangan intonasi
       Sintaksis kalimat
   Ø  Rancangan sintaksis
       Kaidah leksikal
   Ø  Rancangan pemilihan leksikal
     Kaidah morfofonemik
   Ø  Rancangan morfofonemik
     Kaidah fonologi 
  Ø  Rancangan fonetik dan mototris

Ciri-ciri psikolinguistik generasi ketiga adalah sebagai berikut :
1)      Orientasi mereka kepada psiokologi, tetapi bukan psikologi perilaku.
2)      Keterlepasan mereka dari kerangka “psikolinguistik kalimat” dan keterlibatan dalam psikolinguistik yang berdasarkan situasi dan konteks.
3)      Adanya satu pergeseran dari analisis mengenai proses ujaran yang abstrak ke satu analisis psikologis mengenai komunikasi dan pemikiran.


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dalam sejarah kajian linguistik ada sejumlah pakar linguistik yang menaruh perhatian besar pada psikologi. Von Humboldt (1767-1835), telah mencoba mengkaji hubungan antara bahasa (linguistik) dengan pemikiran manusia (psikologi). Caranya, dengan membandingkan tata bahasa dari bahasa-bahasa yang berlainan dengan tabiat-tabiat bangsa-bangsa penutur bahasa itu. Tampaknya, Von Humboldt sangat dipengaruhi oleh aliran rasionalisme. Dia menganggap bahasa bukanlah bahasa bukanlah sesuatu yang sudah siap untuk dipotong-potong dan diklasifikasikan eperti aliran empirisme. Menurut Von Humboldt bahasa itu merupakan suatu kegiatan yang memiliki prinsip-prinsip sendiri.
 Karl Buchler, beliau menyatakan bahasa manusia itu mempunyai tiga fungsi, yang disebut Kungabe adalah tindakan komunikatif yang diwujudkan dalam bentuk verbal. Appel adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain. Sedangkan Darstellung penggambaran pokok masalah yang dikomunikasikan. Disini bahasa dipandang sebagai simbol atau lambang. Dalam penggunaan bahasa salah satu dari ketiga fungsi itu mungkin lebih domina namun, dartellung merupakan fungsi yang paling umum.

3.2 Penutup
Pada kenyataannya pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan singkat, serta dalam penyusunan makalah ini masih memerlukan kritik ataupun saran yang membangun untuk penulis

 DAFTAR PUSTAKA
1.      Chaer, Abdul. Psikolingusitik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Jumat, 03 Maret 2017

puisi : pelangi di tengah terik (karya: Egi Purnama)

PELANGI DI TENGAH TERIK
Bulan melambangkan keindahan malam
Bintang simbol hiasan malam
Senyuman pelengkap aura
Rasa cinta anugerah tiada tara
Hutan rimba teduhan gembala

Mengharapkan pelangi hadir ditengah terik
Percikan air diselasah gurun
Cinta telah bersambut
Rasa sayang ternoda
Apa daya tangan tak sampai

Sebulan lamanya bersama
Hiasan hidup sedetikpun berharga
Mawar merah lambangkan setia
Namun jua tak kunjung ria

Tak gubahnya melayang diudara
Berlari diatas air hanya ilusi
Bayang semu merdukan kasih

Cinta selalu mengharapkan